Padi Gogo (Padi huma)

Melalui sistim tumpangsari, masyarakat sekitar hutan dapat menarik manfaat untuk malakukan budidaya tanaman pangan sekaligus meningkatkan produksi dan penghasilannya. Pada pihak kehutanan juga terbantu dalam persiapan lahan untuk penanaman ulang dan mengurangi pengembalaan ternak liar serta kebakaran hutan.

Berdasarkan batas naungan tanaman pokok 50%, sistim tumpangsari dapat dilakukan sampai tahun ketiga untuk peremajaan tanaman karet dan tahun keempat untuk kelapa sawit. Bila peremajaan perkebunan karet atau kelapa sawit dilakukan tiap 25 tahun sekali, maka potensi pelaksanaan sistim tumpangsari dapat mencapai sekitar 15% dari luas tanaman perkebunan.Pengolahan tanah sebaiknya di-lakukan 2 kali, pengolahan tanah pertama dilakukan pada musim kemarau atau setelah terjadi hujan pertama yang dapat melembabkan tanah dan yang kedua saat menjelang tanam. Cara pengolahan tanah dapat dengan dicangkul atau menggunakan ternak secara disingkal. Selanjutnya lahan dibiarkan atau dikelantang. Bila curah hujan sudah turun kontinyu dan memungkinkan untuk tanam, lahan segera diolah lagi untuk menghaluskan bongkahan tanah sambil meratakan sampai siap tanam.

Bila kondisi lahan berlereng sampai bergelombang, setelah pengolahan tanah pertama perlu dilakukan pembuatan teras gulud untuk mengurangi terjadinya erosi tanah yang berlebihan. Pada guludan dapat juga untuk menumpuk bebatuan bila ada, tetapi sebaiknya diusahakan untuk menanam tanaman penguat teras berupa rumput unggul yang secara periodik dapat dipangkas untuk pakan ternak. Penanaman rumput pakan di guludan, bisa dikombinasikan dengan tanaman legum pohon yang juga dapat dipangkas secara periodik untuk menambah kualitas pakan ternak.

Pada lahan yang terbuka yang relatif datar perlu dibuat bedengan, dengan lebar bedengan sekitar 6 meter. Antar bedengan dibuat saluran sedalam 20 cm yang dapat berfungsi sebagai saluran drainase. Pembuatan saluran drainase sangat perlu, karena bila terjadi hujan berkepanjangan pada beberapa tempat akan terjadi genangan dan akan meningkatkan kelembaban tanah. Kelembaban tanah yang tinggi dapat merangsang munculnya jamur upas yang dapat menyerang perakaran  tanaman padi gogo.

Sebaiknya petani menanam lebih dari 3 (tiga) varietas padi gogo dan setiap varietas ditanam pada bedengan atau calon lorong yang berbeda. Bila akan menggunakan 3 varietas padi gogo, lorong pertama ditanam varietas A, lorong kedua varietas B dan lorong ketiga varietas C.

Selanjutnya untuk lorong ke empat kembali menanam varietas A, lorong ke lima varietas B dan lorong ke enam varietas C. Begitu seterusnya akan  terjadi pengaturan varietas yang berbeda untuk setiap lorongnya. Pertanaman padi gogo dengan sistim mozaik varietas akan mengurangi terjadinya serangan hama dan penyakit terutama penyakit blas.

Kegiatan tanam baru dapat dilakukan, bila curah hujan sudah cukup stabil atau mencapai sekitar 60 mm tiap 10 hari (dekade). Keadaan ini dicapai pada sekitar akhir bulan Oktober sampai akhir Nopember (kasus Pulau Jawa dan Lampung). Pertanda lain yang biasanya menjadi patokan awal tanam padi gogo adalah: bila sudah ada penerbangan binatang laron (siraru atau imago rayap), pohon bambu sudah mulai bertunas, tumbuhan gadung sudah mulai keluar bunga pada sulurnya, atau tanda-tanda lain yang biasa digunakan petani sebagai patokan awal tanam.

Pada beberapa lokasi juga ada petani yang menanam padi gogo dengan sistim awu-awu, dimana benih padi gogo ditanam pada kondisi tanah masih kering. Cara tanamnya menggunakan alat bantu tugal. Benih ditanam sekitar 5 cm (cukup dalam untuk menghindari gangguan binatang semut, burung, dll), kemudian ditutup dengan tanah dan dibiarkan seperti menyimpan benih didalam tanah. Bila curah hujan turun kontinyu benih padi akan tumbuh dan tumbuhnya benih lebih dahulu dibanding benih gulma atau relatif bersamaan. Keuntungan cara tanam ini, adalah persaingan dengan gulma lebih ringan dibanding cara tanam biasa yang baru tanam setelah hujan turun kontinyu dimana benih gulma sudah tumbuh duluan dari benih padi yang tanam belakangan tumbuh belakangan. Kelebihan lain cara tanam awu-awu areal tanam relatif bisa lebih luas, karena kegiatan tanam seperti dicicil dan tidak diburu waktu (cukup menggunakan tenaga keluarga).

Penanaman sebaiknya menggunakan sistem tanam jajar legowo dengan jarak {(20 x 10) x 30} cm, 4-5 butir/rumpun. Berdasarkan cara tanam ini, populasi tanaman akan mencapai sekitar 400 000 rumpun/ha. Pelaksanaan dibantu dengan alat semacam caplakan untuk padi sawah. Alat tersebut mempunyai 4 (empat) titik/mata yang berjarak 20 cm dan 30 cm dan ditambah 2 titik paku yang berjarak 15 cm dari titik/mata caplakan paling pinggir. Ketinggian titik/mata caplakan sekitar 6-7 cm, dengan ketinggian tersebut pada saat operasional pengunaan alat  akan membentuk 4 (empat) larikan dengan kedalaman sekitar 4-5 cm dan 2 garis paling pinggir sebagai panduan untuk operasional alat selanjutnya.

Setelah terbentuk larikan dengan jarak antar larikan 20 dan 30 cm dengan kedalaman sekitar 4-5 cm, selanjutnya benih ditanam pada larikan tersebut dengan jarak antar titik 10 cm sebanyak 4-5 butir/titik. Selesai tanam benih, larikan yang sudah berisi benih ditutup lagi dengan tanah yang terkuak pada saat dilarik. Bila pada saat menjelang tanam kondisi tanah dalam keadaan kering, alat larikan tersebut tidak dapat membuat larikan yang cukup dalam, maka perlu dibantu dengan alat tugal pada larikan  tersebut selanjutnya lubang yang telah diisi benih 4-5 butir ditutup dengan tanah. Setelah tumbuh, cara tanam tersebut akan membentuk jajar legowo {(20 x 10) x 30} cm, atau populasi mencapai sekitar 400 000 rumpun/ha. Bila keadaan lahan tidak datar atau sedikit berlereng, sebaiknya pengaturan barisan tanaman harus memotong lereng, agar bila ada hujan yang relatif tinggi dapat mengurangi terjadinya aliran permukaan atau mengurangi erosi. Keuntungan cara tanam jajar legowo adalah lebih mudah dalam pemeliharaan tanaman terutama untuk kegiatan penyiangan dan pemupukan secara larikan (pupuk dasar dan pupuk susulan pertama).

Pada umumnya petani tradisional menanam padi gogo tanpa menggunakan jarak tanam yang teratur. Setelah tumbuh akan menyulitkan dalam pengendalian gulma dan pemupukan menjadi tidak efisien karena hanya dapat dilakukan dengan cara disebar.

Alat caplakan sederhana yang dibuat sedemikian rupa bila dioperasionalkan akan membuat garis atau larikan dengan lebar antar garis atau larikan 30 cm dan 20 cm (Gambar 6 dan Gambar 7). Pada garisan yang terbentuk dapat dijadikan panduan untuk penugalan benih dengan antar titik tugal 10-15 cm yang penting akan terbentuk barisan lurus dengan antar barisan 20 dan 30 cm.

Cara tanam  padi gogo yang aman adalah dengan sistem tugal, karena benih dapat berada pada kedalaman 2-3 cm dan pada kelembaban tanah yang cukup setelah lubang tugalan ditimbun.  Tanam tugal dilakukan untuk mengantisipasi curah hujan yang tidak menentu.  Pada daerah-daerah yang curah hujannya dapat diramalkan tetap, maka tanam padi gogo dapat dilakukan dengan sistim larikan.  Kedalaman larikan hanya 2-3 cm saja, namun benih yang ditanamkan akan cepat tumbuh karena hujannya relatif tetap dan hari hujan merata.

Pengaturanjarak tanam yang penting dapat membentuk barisan tanaman yang lurus untuk mempermudah pemeliharaan (penyiangan, penyemprotan dan pemupukan). Sistim tanam sebaiknya menggunakan sistim tanam jajar legowo 2 : 1 atau dengan jarak tanam {(20 x 10) x 30} cm, 4-5 butir/lubang. Cara pengaturan jarak tanam demikian dapat dengan bantuan alat tanam seperti garu  atau caplakan yang akan membentuk larikan yang berjarak antar larikan 20 cm dan 30 cm secara berselang (Gambar 6). Bila lubang larikan sudah terbentuk (dengan kedalaman 2 – 3 cm) benih segera ditanam dengan jarak antar titik 10 – 15 cm, selanjutnya lubang larikan ditutup dengan tanah atau pupuk kandang yang sudah matang. Bila lahan dalam kondisi kering (sulit untuk dilarik) atau tidak gembur (cara TOT),  alat bantu sebaiknya dengan caplakan/garu dengan titik paku yang cukup besar yang dapat membentuk garis lurus pada permukaan tanah. Sama seperti alat caplakan, alat ini hanya menbuat garis pada permukaan tanah dengan jarak 20 cm dan 30 cm secara berselang seling. Selanjutnya dapat dilakukan penugalan pada garis yang sudah terbentuk dari alat bantu tersebut dengan jarak antar lubang atau antar titik 10-15 cm.

Perbedaan Sayur Organik dan Anorganik

Secara umum, perbedaan antara sayur organik dan non-organik dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini:

1. Pemilihan bibit

Bibit atau benih sayur organik diperoleh dari teknik budidaya tanaman alami, sedangkan bibit sayur non-organik bisa diperoleh dari hasil rekayasa atau persilangan genetik.

2. Proses pengolahan tanah

Tanah tempat sayur organik ditanam umumnya diolah seminimal mungkin, sehingga organisme yang ada di dalamnya masih bisa hidup. Keuntungan lain dari proses ini adalah berkurangnya risiko kerusakan tanah.

3. Penggunaan pupuk

Sebagian besar pemupukan sayur organik menggunakan pupuk kandang dan kompos buatan sendiri, sementara pemupukan sayur non-organik menggunakan pupuk kimia buatan pabrik.

4. Pengendalian hama

Untuk mengendalikan serangan hama, sayur organik tidak menggunakan zat kimia, seperti pestisida, tapi hanya menggunakan teknik alami untuk mengurangi serangan hama. Hanya saja, hasil panennya tidak selalu berhasil, karena serangan hama masih tetap mungkin terjadi. Faktor inilah yang membuat harga sayur organik menjadi lebih mahal dibandingkan sayur biasa.

Fakta Nutrisi Sayur Organik

Sebagian orang mengklaim bahwa rasa sayur organik lebih enak. Selain dari hal rasa, sayur organik juga dikatakan memiliki kadar antioksidanvitamin C, zat besi, dan seng yang lebih tinggi daripada sayur non organik. Namun, hal ini masih perlu dibuktikan melalui penelitian lebih lanjut.

Untuk beberapa jenis sayuran, seperti brokoli, kubis, bayam, selada, seledri dan kentang, versi organiknya juga dinilai lebih sehat, karena versi non-organik dari jenis sayur-sayuran ini diketahui menyerap pestisida yang cukup banyak.

Walaupun sayur organik memiliki segudang keunggulan, tetap perhatikan kebersihan dan kesegaran sayur organik sebelum Anda mengonsumsinya. Selalu cuci terlebih dulu semua sayuran yang ingin Anda konsumsi dengan air mengalir. Selain itu, kupas dan buanglah lapisan terluar dari sayuran sebelum Anda mengolah atau mengonsumsinya.

Teknik Okulasi ; Perbanyakan Tanaman

Teknik perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya diantara melalui okulasi tanaman. Okulasi tanaman atau lebih dikenal dengan penempelan mata tunas merupakan teknik perbanyakan yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat karena dapat meningkatkan kualitas tanaman menjadi lebih baik. Berikut merupakan penjelasan mengenai okulasi.

Okulasi

Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan secara vegetatif buatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu tanaman melalui penempelan sepotong kulit pohon dengan mata tunas dari batang atas yang ditempelkan pada irisan kulit pohon lain dari batang bawah sehingga dapat tumbuh dan bersatu menjadi individu yang baru.

Pengertian Okulasi

Okulasi adalah serangkaian teknik pembiakan tanaman secara vegetatif yang telah banyak dikembangkan oleh petani. Dalam melakukan okulasi pada tanaman diperlukan ketrampilan khusus supaya tujuan okulasi dapat berhasil.

Arti batang bagian bawah yang digunakan untuk okulasi diharuskan mempunyai sistem perakarannya yang baik, sedangkan batang bagian atas biasanya dipilih yang memiliki hasil tanaman yang memiliki kualitas baik.  Terdapat dua macam teknik okulasi yang baisa diterapkan yaitu teknik okulasi tradisional dan teknik okulasi hijau.

Okulasi disebut juga sebagai salah satu teknik perbaikan kualitas tanaman secara vegetatif buatan. Sama seperti jenis perbanyakan vegetatif buatan lainnya, okulasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh bibit tanaman yang berkualitas baik.

Jika dibandingkan dengan hasil tanaman melalui dari teknik perbanyakan cangkok dan stek, tanaman okulasi memiliki kualitas yang lebih baik dikarenakan okulasi dapat menggabungkan 2 sifat unggul dari masing-masing bagian tanaman asalnya yang berupa sifat unggul dari batang bawah seperti sistem perakaran yang kuat dan sifat unggul dari tanaman entres  yang dapat berupa hasil buah yang lebat.

Teknik okulasi biasanya dilakukan dengan menggabungkan tanaman-tanaman yang masih dalam satu spesies. Okulasi yang dilakukan antar tanaman dengan spesies berbeda jarang dilakukan karena memiliki tingkat keberhasilannya sangat rendah karena perbedaan sifat fisiologis dari masing-masing spesies dapat menghambat penyatuan batang atas dan batang bawah.

Proses Okulasi

Adapun untuk mekanisme dalam teknik okulasi ini sendiri, antara lain adalah sebagai berikut;

Mengiris batang bawah (membuat jendela okulasi)

Langkah yang pertama dalam tahapan olukasi adalah mengiris batang bawah. Bentuk irisan batang bawah tergantung pada cara okulasi yang kita pilih. Irisan okulasi tidak boleh terlalu dalam dan melukai bagian kayunya karena dapat mengakibatkan kegagalan okulasi.

Letak  jendela okulasi harus berada disisi yang berlawanan dengan arah matahari. memperhatiakan arah matahari Hal ini dikarenakan untuk mencegah tempelan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Cara ini berlaku pada bibit batang bawah yang dibudidayakan dalam bedengan, namun jika batang bawah ditumbuhkan dalam polybag atau pot maka letak jendela okulasi tidak menjadi masalah karena letak bibit lebih mudah diatur posisinya.

Mengambil Mata Tunas atau Tempel

Tahap okulasi yang kedua adalah pengambilan mata tempel yang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu bentuk pengambilan sehi empat, sayatan dan bulat. Dengan adanya macam mata tempel dapat diperoleh bentuk mata tempel yang sesuai dengan cara okulasi yang digunakan.

Penempelan atau Penyisipan Mata Tunas

Tahapan selanjutnya adalah penempelan mata tunas. Mata tunas yang telah diperoleh kemudian disisipkan atau ditempelkan pada jendela okulasi yang telah dibuat pada batang bawah. Penempelan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak sampai merusak kambium.

Hal yang perlu diperhatikan pada saat penempelan mata tunas adalah menjaga kebersihan pada kambium karena dapat mengganggu menyatunya penempelan

Mengikat Tempelan

Pengikatan tempelan dapat menggunakan plastik polianil khlorida dengan ukuran tali pengikat kira-kira memiliki panjang sekitar 20 cm dan lebar sekitar 1,5 cm serta tebalnya 0,1 mm. Pengikatan tempelan biasanya dilakukan dengan sistem genteng yang diikatkan dari bagian bawah ke atas.

Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengikatan adalah mata tunas jangan diikat terlalu erat karena dapat mengakibatkan kerusakan pada mata tunas.

Membuka Ikatan

Ikatan okulasi dibuka setelah kurang lebih 1 bulan setelah pelaksanaan untuk dilihat mata tempelnya. Jika mata temple masih menunjukkan warna hijau segar dan sudah melekat dengan batang bawah berarti okulasi berhasil dilakukan, namun jika mata tempel berwarna hijau kemerahan atau hitam maka okulasi yang dilakukan gagal.

Memotong Batang Bawah

Pemotongan batang bawah dilakukan jika okulasi tersebut telah berhasil. Pemotongan batang bawah dapat dilakukan dengan cara memotong sekitar 1 cm di atas mata tempel dengan bentuk potongan miring kebelakang sehingga air hujan yang  jatuh dan tidak mengenai tempelan tersebut. Untuk mencegah terjadinya infeksi maka luka bekas potongan segera ditutup.

Penutupan dapat dilakukan dengan menggunakan lilin atau cat untuk menjaga agar pertumbuhan tunas okulasi dapat tegak lurus. Tunas yang telah tumbuh diikat pada tiang

Syarat Okulasi

Syarat tanaman yang dapat dikembangbiakan dalam teknik okulasi ini, antara lain yaitu;

Tanaman Tidak Sedang Tumbuh Daun Baru

Dikarenakan pada saat tanaman masih memproduksi daun baru akan berpengaruh pada kulit yang digunakan sebagai jendela okulasi sehingga kulit yang telah disayat menjadi cepat kering dan dapat berpengaruh dalam keberhasilan proses okulasi.

Batang Atas dan Bawah Harus Memiliki Umur yang Sama

Hal ini untuk mendukung keberhasilan proses okulasi. Umur batang sangat berpengaruh terhadap kecepatan terbentuknya tunas sehingga perlu adanya keselarasan umur antar kedua tanaman induk agar dihasilkan sinergi yang baik dalam memunculkan tunas baru.

Tanaman yang dijadikan sebagai batang bawah   sebaiknya berasal dari biji karena akan memiliki perakaran yang lebih kuat dan relative tahan terhadap kekeringan. Selain itu batang bawah yang digunakan untuk menyambungkan harus mampu menjalin pertautan yang baik dan mampu mendukung pertumbuhan batang atasnya tanpa menimbulkan efek negatif yang tidak diinginkan sehingga diperlukan usia batang yang sama.

Kedua Tanaman yang Akan Diokulasi Harus dari Satu Genus

Kedua tanaman induk yang diokulasi harus dari satu family atau genus tanaman agar okulasi dapat berhasil. Okulasi jarang dilakukan pada tanaman dengan genus berbeda Karen memiliki tingkat keberhasilan yang rendah akibat perbedaan fisiologis tanaman yang dapat terjadi sehingga untuk menghindari kegagalan tersebut kedua tanaman harus dari genus yang sama.

Bebas Hama dan Penyakit

Kedua tanaman yang dijadikan sebagai tanman induk harus terbebas dari serangan hama maupun infeksi penyakit. Hal ini dikarenakan untuk menghindari resiko kegagalan dalam okulasi karena terganggunya proses okulasi akibat serangan hama dan penyakit.

Selain itu tanaman yang terserang hama dan penyakit justru dapat menjadi sumber penularan kepada tanaman hasil okulasi nantinya.

Tanaman Induk Bersifat Unggul

Tanaman induk harus memiliki sifat yang unggul dikarenakan tujuan utama dari okulasi adalah meningkatkan kualitas hasil tanaman yang lebih baik dan unggul sehingga kedua bibit tanaman okulasi juga harus memiliki sifat yang unggul.

Salah satu sifat unggul yang sebaiknya dimiliki oleh tanaman induk adalah mempunyai produksi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman hasil okulasi.

Tujuan Okulasi

Tujuan utama okulasi dari okulasi tanaman adalah sebagai berikut;

  1. Mendapatkan jenis tanaman baru yang memiliki sifat menguntungkan seperti tahan penyakit serta sifat unggul lainnya yang diperoleh
  2. Bisa mendapatkan hasil penggabungan dari dua sifat berbagai jeis tanaman di induknya.

Manfaat Okulasi

Adapun untuk kegunaan dalam okulasi ini, antara lain adalah sebagai berikut;

Proses Pembuahan dan Perkembangbiakan Lebih Cepat

Proses okulasi dapat menyebabkan proses perkembangbiakan menjadi lebih cepat karena faktor umur tanaman induk dan sifat induk yang unggul dan memiliki pertumbuhan yang cepat.

Meningkatkan Produktivitas Tanaman

Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif  yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman karena didukung oleh bibit atau induk tanaman yang memiliki sifat unggul dan memiliki produksi tinggi. Hal tersebut yang mendorong peningkatan produktivitas dan mutu tanaman hasil okulasi sehingga teknik ini lebih menguntungkan.

Pertumbuhan Tanaman Lebih Seragam

Hasil tanaman yang diperbanyak dengan okulasi memiliki sifat yang seragam. Hal ini dikarenakan okulasi merupakan perkembangbiakan secara vegetatif tanpa melalui proses peleburan dua gamet yang berarti satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri dan menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induknya. Hal tersebut yang menjadikan hasil tanamannya menjadi seragam.

Bawang putih sebagai pestisida nabati

Bawang putih merupakan tanaman umbi yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Ciri khas bawang putih adalah aromanya yang khas dan sangat menyengat. Dalam kehidupan sehari-hari bawang putih dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Istimewanya, bawang putih bukan hanya sekedar sebagai bahan makanan, tetapi bawang putih juga memiliki segudang khasiat dan manfaat bagi manusia.

Dalam bidang kesehatan bawang putih bermanfaat untuk mengatasi hipertensi, asma, batuk, masuk angin, sakit kepala, sakit kuning; sesak nafas, busung air, ambeien, sembelit, luka memar, abses; luka benda tajam, digigit serangga, cacingan, dan insomnia (sulit tidur).

Bukan hanya pada manusia, ternyata bawang putih juga berkhasiat untuk menyehatkan tanaman. Ekstrak bawang putih diketahui berguna untuk mengendalikan beberapa jenis organisme pengganggu tanaman (OPT), baik itu hama serangga, bakteri maupun jamur patogen.

Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu: (1) merusak perkembangan telur, larva dan pupa. (2) menghambat pergantian kulit. (3) mengganggu komunikasi serangga. (4) menyebabkan serangga menolak makan. (5) menghambat reproduksi serangga betina. (6) mengurangi nafsu makan. (7) memblokir kemampuan makan serangga. (8) mengusir serangga. (9) menghambat perkembangan patogen penyakit.

Pestisida nabati mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pestisida nabati adalah: (1) murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani. (2) relatif aman terhadap lingkungan. (3) tidak menyebabkan keracunan pada tanaman. (4) sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama. (5) kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain. (6) menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.

Sementara, kelemahannya adalah: (1) daya kerjanya relatif lambat. (2) tidak membunuh jasad sasaran secara langsung. (3) tidak tahan terhadap sinar matahari. (4) kurang praktis. (5) tidak tahan disimpan. (6) kadang-kadang harus diaplikasikan / disemprotkan berulang-ulang.

Pestisida nabati dapat diaplikasikan dengan menggunakan alat semprot (sprayer) gendong seperti pestisida kimia pada umumnya. Namun, apabila tidak dijumpai alat semprot, aplikasi pestisida nabati dapat dilakukan dengan bantuan kuas penyapu (pengecat) dinding atau merang yang diikat. Caranya, alat tersebut dicelupkan kedalam ember yang berisi larutan pestisida nabati, kemudian dikibas-kibaskan pada tanaman.

Supaya penyemprotan pestisida nabati memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad sasaran berada. Apabila sudah tersedia ambang kendali hama, penyemprotan pestisida nabati sebaiknya berdasarkan ambang kendali.

Untuk menentukan ambang kendali, perlu dilakukan pengamatan hama seteliti mungkin. Pengamatan yang tidak teliti dapat mengakibatkan hama sudah terlanjur besar pada pengamatan berikutnya dan akhirnya sulit dilakukan pengendalian.

Ekstrak Bawang Putih

Bahan dan Alat :

85 gram bawang putih

50 ml minyak sayur

10 ml deterjen/sabun

950 ml air

Alat penyaring

Botol

Cara Pembuatan :

Campurkan bawang putih dengan minyak sayur. Biarkan selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Aduk hingga rata. Simpan dalam botol paling lama 3 hari.

Cara Penggunaan :

Campurkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml larutan dengan 950 ml air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi hari

OPT Sasaran :

Ulat, hama pengisap, nematoda, bakteri, antraknos, embun tepung

Ekstrak Bawang Putih

Bahan dan Alat :

2 siung bawang putih

Deterjen/sabun

4 cangkir air

Alat penumbuk/blender

Alat penyaring

Botol

Cara Pembuatan :

Hancurkan bawang putih, rendam dalam air selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Saring. Masukkan dalam botol

Cara Penggunaan :

Tambahkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 9 air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang ada pagi hari

OPT Sasaran :

Cendawan

Ekstrak Minyak Bawang Putih

Bahan dan Alat :

100 gram bawang putih

2 sendok makan minyak sayur

10.5 liter air

10 ml deterjen/sabun

Deterjen

Cara Pembuatan :

Hancurkan bawang putih. Rendam dalam minyak sayur selama 24 jam. Tambahkan ½ liter air dan deterjen. Aduk hingga rata. Saring

Cara Penggunaan :

Tambahkan 10 liter air kedalam larutan. Aduk hingga merata. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi hari

OPT Sasaran :

Hama kubis, belalang dan kutu daun

Minyak Bawang Putih

Bahan dan Alat :

50 ml minyak bawang putih

950 ml air

1 ml deterjen/sabun

Cara Pembuatan :

Tambahkan sabun ke dalam minyak bawang putih. Aduk hingga rata. Tambahkan air. Aduk

Cara Penggunaan :

Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari

OPT Sasaran :

Ulat buah tomat

Ulat penggerek umbi kentang

Wereng padi

Nematoda

Tips Bercocok tanam Hidroponik

Hidprononik sendiri merupakan metode menanam tanaman menggunakan larutan nutrisi mineral dalam air tanpa tanah. Beberapa keuntungan dari menanam tanaman secara hidroponik termasuk di antaranya lebih sedikit ruang yang digunakan, lebih singkat waktu tumbuh, konservasi air, nutrisi yang dapat didaur ulang, hasil yang lebih tinggi dan lebih sedikit tenaga kerja untuk pemeliharaan tanaman serta tidak adanya pestisida.

“Hidproponik merupakan solusi berkebun alternatif menyenangkan yang dapat dinikmati semua orang dari segala usia,” ujar Steven Hadgis, salah satu pengusaha di bidang tanaman hidroponik, dikutip dari laman Patch.

Melansir Gpnmag, tren saat ini memang membuat banyak orang beralih dari teknik penanaman tradisional ke arah pertumbuhan hidroponik karena lebih fleksibel, dan sistem dapat ditempatkan di mana saja, dari rumah kaca ke kamar tidur. Dan, dalam sistem hidroponik juga, tanaman di tanam dalam media tumbuh, dan campuran air serta pupuk didistribusikan mendorong pertumbuhan yang berkualitas.

Bagi yang ingin mencoba menanam dengan sistem hidroponik, berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan

1. Pilih tanaman yang akan ditanam

Hampir setiap tanaman dapat tumbuh dalam sistem hidroponik. Tetapi, jika anda seorang pemula, mulailah dengan tanaman kecil. Pilihlah tanaman yang membutuhkan lebih sedikit perawatan dan nutrisi. Sebagai permulaan, anda dapat memilih tanaman seperti bumbu dan sayuran. Tanaman yang tumbuh cepat juga bisa menjadi pilihan yang bagus karena membuatnya mudah untuk menilai seberapa baik sistem berkebun hidroponik. Seperti misalnya selada, tomat, kale, timun, bayam, dan daun bawang.

2. Buat rencana

Membuat rencana berarti mengetahui nutrisi, penyinaran, dan persyaratan peralatan untuk menumbuhkan tanaman tertentu. Buatlah daftar hal-hal yang diperlukan dalam keseluruhan proses dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman dengan baik.

3. Pilih nutrisi

Harus tahu kebutuhan nutrisi tanaman yang akan ditanam sebelum memulai. Ketahuilah secara terperinci tentang seberapa banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman setiap hari dan setiap minggu. Beli peralatan yang tepat untuk mengukur tingkat nutrisi dalam media tanam karena setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda.

4. Periksa kesehatan akar secara berkala

Kesehatan akar sangat penting. Anda sebaiknya memeriksa secara berkala untuk menghindari kerusakan pada tanaman. Pastikan tidak rusak karena tanaman tidak akan mengambil solusi nutrisi apa pun untuk pertumbuhannya. Minimalkan jumlah cahaya dari larutan nutrisi untuk menghindari pertumbuhan alga dan jamur yang meningkatkan kerusakan akar.

5. Cahaya yang memadai

Pilihan cahaya yang tepat khususnya untuk tanaman di dalam ruangan sangat penting. Penting juga untuk menyediakan penerangan yang memadai bagi tanaman untuk mendorong pertumbuhannya. Salah satu tips penting untuk menanam tanaman hidroponik ialah menumbuhkannya dalam suhu terkendali. Pertumbuhan tanaman berhenti secara ketat ketika suhu naik di atas 85 derajat. Jadi, periksalah suhu taman dalam ruangan dan bahkan media tumbuh untuk hasil lebih baik.

Kompos

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organikyang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikrob dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposanadalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikrob-mikrob yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikrob tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikrob ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikrob tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.

Tanaman yang dipupuk dengan kompos[1]juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, seperti menjadikan hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.

Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:

Aspek Ekonomi:

  1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
  2. Mengurangi volume/ukuran limbah
  3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya

Aspek Lingkungan:

  1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
  2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Aspek bagi tanah/tanaman:

  1. Meningkatkan kesuburan tanah
  2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
  3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
  4. Meningkatkan aktivitas mikrob tanah
  5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
  6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
  7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
  8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

Peran bahan organik terhadap sifat fisik tanah di antaranya merangsang granulasi, memperbaiki aerasi tanah, dan meningkatkan kemampuan menahan air. Peran bahan organik terhadap sifat biologis tanah adalah meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang berperan pada fiksasi nitrogen dan transfer hara tertentu seperti N, P, dan S. Peran bahan organik terhadap sifat kimia tanah adalah meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga memengaruhi serapan hara oleh tanaman (Gaur, 1980).

Beberapa studi telah dilakukan terkait manfaat kompos bagi tanah dan pertumbuhan tanaman. Penelitian Abdurohim, 2008, menunjukkan bahwa kompos memberikan peningkatan kadar Kalium pada tanah lebih tinggi daripada kalium yang disediakan pupuk NPK, namun kadar fosfortidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan NPK. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman yang ditelitinya ketika itu, caisin (Brassica oleracea), menjadi lebih baik dibandingkan dengan NPK.

Hasil penelitian Handayani, 2009, berdasarkan hasil uji Duncanpupuk cacing(vermicompost) memberikan hasil pertumbuhan yang terbaik pada pertumbuhan bibit Salam (Eugenia polyantha Wight) pada media tanam subsoil. Indikatornya terdapat pada diameter batang, dan sebagainya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan pupuk anorganik tidak memberikan efek apapun pada pertumbuhan bibit, mengingat media tanam subsoilmerupakan media tanam dengan pH yang rendah sehingga penyerapan hara tidak optimal. Pemberian kompos akan menambah bahan organik tanah sehingga meningkatkan kapasitas tukar kation tanah dan memengaruhi serapan hara oleh tanah, walau tanah dalam keadaan masam.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor menyebutkan bahwa kompos bagase (kompos yang dibuat dari ampas tebu) yang diaplikasikan pada tanaman tebu (Saccharum officinarum L) meningkatkan penyerapan nitrogen secara signifikan setelah tiga bulan pengaplikasian dibandingkan degan yang tanpa kompos, namun tidak ada peningkatan yang berarti terhadap penyerapan fosforkalium, dan sulfur. Penggunaan kompos bagase dengan pupuk anorganik secara bersamaan tidak meningkatkan laju pertumbuhan, tinggi, dan diameter dari batang, namun diperkirakan dapat meningkatkan rendemen gula dalam tebu.

Proses Pascapanen Kopi

Tanaman Kopi

Secara umum proses pasca panen kopi terbagi 2 metode, yaitu metode basah dan metode kering. 

  • Metode basah

Metode ini yang paling banyak dilakukan oleh petani kopi di Indonesia pada umumnya. Pada proses ini biji kopi hasil panen direndam di dalam air, biji kopi yg mengambang itu tandanya tidak bagus  (terserang hama penyakit) harus dibuang, yang tenggelam diambil kemudian dikupas kulitnya dari biji sehingga di biji tersisa kulit tanduknya.
Pada metode basah ini dikenal 2 metode, yaitu :

a.Full Washed

Setelah direndam hingga tersisa hanya kulit tanduk (lendir) yg masih menempel dihilangkan dengan cara perendaman di air selama 12 jam. Setelah 6 jam perendaman, air perendaman diganti. Setelah proses perendaman, lendir akan hilang, kemudian biji kopi dibilas dan dimulailah penjemuran.

b.Semi Washed

Pada proses ini kulit tanduk (lendir) sisa rendaman yg masih ada di biji kopi tadi dihilangkan dengan cara disimpan di dalam karung selama 12-24 jam. Lendir tersebut akan terkelupas dengan sendirinya, akan menghasilkan biji yg kesat, tidak berlendir lagi. Biji kopi yg udah terkelupas kemudian dibilas dengan air dan dimulailah penjemuran.

Profil rasa (cupping note) yang didapat dengan metode basah ini pada umumnya memiliki karakter yang lebih bersih, sedikit terasa berbuah, body cenderung ringan dan lembut dengan tingkat keasaman (acidity) yang lebih banyak.

  • Metode Kering

Metode yang kedua ialah, metode kering. Pada metode ini biji kopi sesudah dipanen langsung dijemur tanpa menghilangkan lendirnya terlebih dahulu. Selain memerlukan waktu, perlu pengawasan dan pengalaman yg lebih di metode kering ini. Ada pula resiko kopi cacat, karena di metode kering ini tidak dilakukan perambangan untuk memisahkan biji kopi yang tidak sehat. Di metode kering ini dikenal 2 proses, yaitu :

a. Honey Process

Setelah panen, kopi dikupas tanpa pakai air. Pengupasan ini akan menghasilkan biji kopi yang masih berlendir. Biji kopi berlendir ini kemudian dijemur. Diharapkan rasa manis yang ada di lendir akan meresap dalam biji kopi, seiring proses pengeringan. Lendir yg masih menempel di biji kopi saat penjemuran inilah yg sering dianggap sebagai “honey(madu)”. Penjemuran bisa dilakukan sampai 1 bulan lamanya

b. Natural Process

Pada proses ini, setelah kopi dipanen, biji kopi dijemur dengan kulit-kulitnya. Dalam proses ini, penjemuran memerlukan waktu yg lama (minimal 2 bulan). Prosesnya yang natural dan alami ini akan membuat buah kopi terfermentasi secara natural, yaitu kulit luar kopi akan terkelupas dengan sendirinya.

Profil rasa yang didapat pada umumnya jika kopi diproses dengan metode ini adalah cenderung buah-buahn tropis seperti blueberry, strawberry. Kopi cenderung memiliki keasaman (acidity) rendah, body yang tebal.

Manfaat buah salak bagi kesehatan

Buah salak

Salak merupakan salah satu buah asli Indonesia. Di negara ini pula buah “snake fruit” ini tumbuh dengan suburnya. Buah dengan kulit hitam bersisik dan daging yang manis ini memiliki beragam manfaat kesehatan yang sayang bila tidak Anda ketahui. Simak apa saja manfaat buah salak di artikel berikut ini.

Kandungan Gizi Buah Salak

Tiap penyajian 100 gram buah salak mengandung kisaran 82 kalori. Zat besi di dalam buah salak cukup besar dan hampir memenuhi setengah asupan kecukupan gizi (AKG) harian. Vitamin B2 dan vitamin Cjadi vitamin inti di buah salak dengan masing-masing AKG 15,38% dan 9,33%.

Manfaat Buah Salak untuk Kesehatan

  • Menjaga Fungsi Tubuh

Buah salak kaya akan vitamin dan mineral yang membantu memelihara kinerja tubuh. Ciri antioksidannya dapat melawan kerusakan pada sel dan jaringan tubuh. Ia juga melindungi tubuh dari kerusakan karsinogenik atau potensi munculnya kanker.

Konsumsi buah salak secara rutin juga menghindari tubuh dari risiko pembentukan wasir. Selain itu, salak menyimpan nutrisi beta karoten yang dapat mencegah beberapa jenis penyakit, seperti kardiovaskular, kanker, dan stroke.

Kadar protein yang terdapat di buah salak juga menawarkan peran dalam pembentukan otot tubuh. Karenanya, buah ini cocok dijadikan pelengkap latihan rutin untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat dan lebih berbentuk.

  • Baik untuk Kesehatan Mata

Beta karoten juga dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan mata. Zat yang terkandung di buah salak ini bertindak seperti halnya pengobatan alami untuk mata. Buah salak ini pun bisa menjadi teman makanan lain seperti wortel yang berkhasiat untuk penglihatan yang baik.

Mencukupi asupan beta karoten dapat menurunkan risiko penurunan zat makula di retina mata dan menurunkan proses terbentuknya katarak yang terjadi seiring bertambahnya umur.

Salak juga menyimpan vitamin A yang terlibat dalam pemeliharaan mata. Vitamin A juga merawat mata dari penyakit buta senja. Penyakit ini menurunkan fungsi mata saat melihat di tempat gelap atau saat malam hari.

  • Merawat Kesehatan Jantung

Karena kadar kolesterol di dalam buah salak mendekati angka nol, buah yang tumbuh subur di dataran Jawa dan Sumatera ini baik dalam melawan penyakit jantung.

Kombinasi antioksidan dan kalium serta mineral lainnya berguna dalam memperlancar jalannya cairan tubuh. Selain itu, nutrisi buah tersebut juga baik bagi kesehatan jantung. Sebab, keduanya menjaga sistem kardiovaskular agar berfungsi sebaik mungkin.

Fungsi kalium sendiri pun penting dalam mengurangi tekanan darah. Sebab, kalium bekerja layaknya vasodilator atau pelebar pembuluh darah. Hal tersebut bisa menurunkan tekanan pada pembuluh dan arteri darah. Kemungkinan terjadinya regangan pada sistem kardiovaskular pun dapat diminimalisir.

  • Meningkatkan Fungsi Memori

Jumlah kalium, beta karoten, serta pektin yang tinggi di dalam salak dipercaya mampu meningkatkan fungsi kognitif dan juga menaikkan kekuatan otak dalam mengingat. Mereka bekerja dengan cara memastikan aliran darah ke otak berjalan dengan semestinya.

Buah salak juga dapat menekan reaksi stres oksidatif dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif. Kondisi kedua ini menyebabkan degenerasi secara berkala hingga matinya sel saraf.

  • Memelihara Fungsi Pencernaan

Salak kaya akan serat dan vitamin. Nutrisi tersebut diperlukan dalam meredakan nyeri pada sakit perut, pergerakan usus yang tidak teratur, dan kembung. Berbagai masalah lain terkait pencernaan, seperti sembelit dan diare, juga bisa diatasi buah salak.

  • Menurunkan Berat Badan

Selain berperan dalam menghindari organ pencernaan dari masalah kesehatan, serat pada buah salak juga baik untuk menurunkan berat badan.

Hal ini didukung sifat utama serat yang memberikan efek kenyang setelah mengonsumsinya. Efek kenyang tersebut dapat menekan nafsu makan seseorang. Sehingga, keinginannya untuk makan lagi bisa ditekan.

  • Peningkatan Energi Tubuh

Beberapa studi telah menemukan manfaat buah salak yang bagus untuk meningkatkan stamina dan stimulasi metabolisme. Hal ini penting dalam menyediakan dorongan pada tingkat energi tubuh.

Karbohidrat yang tersedia di dalam buah salak juga sangat diperlukan dalam menjaga pasokan energi selama menjalani aktivitas seharian penuh.

  • Ramah Bagi Pengidap Diabetes

Berdasarkan studi yang ditulis dalam Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, buah salak yang disajikan bersama cuka dengan komposisi polifenol yang tinggi memiliki dampak yang signifikan terhadap kondisi lipid pada partisipan diabetes dalam perawatan. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa tingkat gula darah dari partisipan menunjukkan penurunan.

Kulit salak sendiri dipakai sebagian orang untuk membuat teh herbal. Manfaat buah salak tersebut berasal dari senyawa pterostilbene yang berfungsi sebagai agen penurunan glukosa darah.

Selain itu, kulit salak tersebut juga membantu regenerasi sel di dalam pankreas. Manfaat tersebut sangat diperlukan untuk mengontrol diabetes agar tidak menjadi parah.

  • Baik Bagi Ibu Hamil

Banyak mitos mengarah pada efek memakan buah salak bagi ibu hamil. Mitos tersebut menjelaskan kalau konsumsi buah salak dapat memengaruhi kulit bayi dan menyebabkan sembelit.

Meski begitu, belum ada bukti kuat mengenai hal tersebut. Sebaliknya, buah salak mengandung berbagai nutrisi yang baik bagi ibu hamil bila dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan ataupun dalam kondisi perut kosong.

Salah satu komponen buah salak yang baik bagi kehamilan adalah pektin. Pektin membantu membangun sistem intelegensi bayi di dalam kandungan secara efektif. Hal tersebut juga meningkatkan kekuatan memori dari otak bayi.

Asupan buah salak yang cukup juga dapat meredakan masalah morning sickness yang lazim diderita ibu hamil. Kondisi tersebut ditandai dengan mual dan muntah. Gejala ini bisa terjadi kapan pun semasa kehamilan, umumnya pada empat bulan pertama masa kehamilan.

  • Memiliki Ciri Pencegah Kanker

Sumber Asian Pacific Journal of Tropical Medicine juga mengemukakan bahwa salak bisa menjadi perawatan alternatif untuk mengurangi sel kanker. Ini diperlihatkan oleh penemuan efek anti-kanker pada buah salak terhadap saluran sel pada berbagai tipe kanker. Di antara tipe tersebut adalah kanker paru-paru, hepatoma, kanker usus, dan kanker payudara.

Kandungan antiproliferatif yang terdapat di berbagai bagian buah salak, termasuk bijinya, memiliki efek signifikan terhadap saluran sel tersebut.

Jurnal tersebut juga menjelaskan kalau buah salak memiliki dua senyawa yang berperan dalam melawan kanker. Kedua senyawa tersebut diketahui menyimpan aktivitas sitotoksik untuk melawan kanker payudara.

  • Melawan Asam Urat

Beberapa studi menunjukkan kalau buah salak memiliki kemampuan dalam menstabilkan kadar asam urat yang tinggi. Kemampuan tersebut juga yang membuatnya dapat mengatasi masalah radang asam urat.

Produksi asam urat berlebih bisa menjurus pada pengkristalan. Pengkristalan tersebut kemudian berkumpul di dalam sendi dan menyebabkan inflamasi serta nyeri karena serangan asam urat.

Buah salak mempunyai senyawa yang dapat meringankan proses pembentukan asam urat yang berlebih. Riset menyimpulkan kalau salak mengeluarkan efek antihyperuricemic. Efek tersebut terlibat dalam penurunan yang signifikan pada tingkat asam urat.

Itu dia berbagai manfaat buah salak yang baik bagi kesehatan. Menyantap buah salak tentunya dapat memberikan keuntungan bagi tubuh. Namun, Anda juga harus tetap menjaga jumlah yang Anda makan. Bukan tidak mungkin bila konsumsi makanan yang berlebihan bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Baca juga:

Manfaat Buah Mangga: Untuk Pencernaan Hingga Kandungan

10 Buah dan Sayuran yang Kaya Antioksidan 

Mengenali Manfaat Buah Bit dan Nutrisinya

Ingin tahu manfaat buah lainnya? Simak artikel Jovee lainnya dan unduh aplikasinya sekarang! Dengan Jovee, Anda juga dapat melihat rekomendasi suplemen sesuai kebutuhan personal Anda.

Pengendalian hama wereng pada padi

Wereng coklat (Nilaparvata lugens) merupakan hama padi yang paling berbahaya dan merugikan, khususnya di Indonesia. Serangga kecil ini menghisap cairan tanaman padi dan sekaligus juga menyebarkan virus (reovirus) yang menyebabkan tanaman padi terinfeksi penyakit tungro.
Saat ini tanaman padi di Indonesia sudah rentan (lemah) terhadap serangan wereng coklat, terbukti beberapa tahun yang lalu khususnya di daerah Jawa Timur, petani diresahkan akibat mewabahnya hama wereng ini. Varietas tahan wereng yang ada saat ini pun belum dapat mengatasi hal tersebut, adapun varietas tersebut seperti Ciherang, IR64, Memberamo, Situbagendit, Inpari dll.
CIRI – CIRI SERANGAN
Wereng coklat mulai menyerang tanaman padi pada umur 15 hst dan gejala serangan akan nampak pada umur tanaman 20-40 hst. tidak hanya menghisap cairan batang tanaman padi, hama wereng coklat juga menularkan virus pada tanaman, sehingga tanaman terjangkit penyakit virus kerdil rumput dan virus kerdil hampa. hingga saat ini kedua virus ini belum dapat di obati.
Serangan Virus Kerdil Hampa dicirikan dengan bengkoknya daun sehingga pertumbuhan tanaman nampak tidak normal, daun berwarna hijau gelap dan tinggi tanaman kerdil. jika tanaman telah diserang mulai awal pertumbuhan (15Hst) mengakibatkan banyaknya malai hampa saat dewasa.
Serangan Virus Kerdil Rumput dicirikan banyaknya anakan yang muncul, sedangkan daun berwarna kekuningan, lebar daun sempit (menyerupai rumput) serangan diawal pertumbuhan mengakibatkan tanaman seperti terbakar saat umur 40-45 Hst.
Kemungkinan sebesar 80% gagal panen jika tanaman mulai terserang sejak umur 10 – 15 Hst.
Serangan hama wereng ini sering menyerang pada tanaman padi sawah, jarang terjadi pada padi gogo. Dengan kondisi lahan yang lembab, selalu tergenang air, lahan ternaungi, penggunaan pupuk N yang tinggi memicu perkembangan hama wereng semakin tinggi.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
Terdapat beberapa metode untuk mencegah serangan hama wereng coklat, antara lain:

  1. Menggunakan varietas tahan
    Penggunaan Varietas IR74 dapat menurunkan populasi wereng coklat biotipe 4 sebesar 52%, sedangkan varietas Ciherang menurunkan sebesar 19,1% [5]
    Dianjurkan pula menggunaan varietas baru seperti Inpari 18, Inpari 19, Inpari 31 dan Inpari 33, semua varietas Inpari tersebut tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, dan 3.
  2. Penggiliran Varietas Antar Musim
    Pergiliran varietas pada daerah wereng coklat biotipe 3 dilakukan dengan menanam varietas yang mempunyai gen tahan Bph1+ (IR64) dan Bph3 (Inpari 13) pada musim hujan. Pada musim kemarau ditanam varietas dengan gen tahan Bph1 (Ciherang) dan bph2 (Inpari 31/33).[6]
  3. Penggunaan Pestisida
    Penggunaan pestisida sistemik dengan bahan aktif imidakloprid (Contoh Merk Confidor 5WP), dosis 0.5Kg/Ha dapat mengurangi populasi hama wereng sebesar 20,1 – 52,4%
    Penggunaan pestisida kontak lambung dengan bahan aktif BPMC (Contoh Merk Sidabas 500 EC), dosis 1,5 L/Ha dapat mengurangi populasi hama wereng coklat sebesar 9,2 – 26,4%.

VERTIKULTUR, Alternatif bercocok tanam tanpa media tanah

TEKNIK VERTIKULTURE

Vertikultur berasal dari bahasa inggris, yaitu vertical dan culture. Secara lengkap, dibidang budi daya tanaman, arti vertikultur adalah suatu teknik bercocok tanam diruang sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat

vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertikal, atau dapat dikatakan bahwa vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertikal. Teknik ini berawal dari ide vertical garden yang dilontarkan oleh sebuah perusahaan benih di Swiss pada tahun 1944. Popularitas bertanam dengan dimensi vertikal ini selanjutnya berkembang pesat dinegara Eropa yang beriklim subtropis. Awalnya, sistem vertikultur digunakan untuk memamerkan tanaman ditanam umum, kebun, atau didalam rumah kaca (green house).

Langkah – langkah Pengerjaan Budidaya Tanaman secara Vertikultur :

  • Memperhatikan kondisi lahan yang akan digunakan untuk budidaya tanaman (luas lahan)
  • Penyiapan wadah media tanam sesuai dengan kondisi yang ada (dapat berupa bambu, pipa paralon/PVC, talang air, pot plastic, kaleng bekas, polybag, plastik kresek, dll)
  • Pembuatan bangunan vertikultur
  • Penyiapan media tumbuh tanaman (pupuk organic + tanah)
  • Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, tergantung kepada besar tajuk tanaman, kebutuhan sinar matahari, dan wadah yang dipilih sebagai tempat penanaman. Ke-3 faktor ini harus diperhitungkan jika dalam satu unit bangunan vertikultur dibudidayakan beberapa jenis tanaman sekaligus.
  • Budidaya tanaman (Persemaian, Pembibitan, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen)

KEUNGULAN VERTIKULTUR

1. Murah dan Mudah

Dalam pembuatan “tingkat” alat dan bahan banyak tersedia di sekitar kita.

Untuk pembuatan rangka dapat menggunakan kayu, bambu, atau papan. Modelnya pun terserah saja, yang penting sanggup menopang atau mengisi beberapa buah tanaman. Ada beberapa tipe yang umum dipakai seperti berbentuk persegi panjang, segitiga berjenjang atau seperti anak tangga.

Dapat pula digantung di langit-langit atau atap kamar. Ukuran tinggi rak tersebut sewajarnya, agar perawatan pohon mudah dilakukan. Hal lain yang harus diperhatikan adalah beri jarak sekitar 30-50 cm dari permukaan lantai.

Tak perlu bingung untuk media tanam. Tempat hidup pohon-pohon itu dapat dipakai bekas kaleng cat, biskuit atau wadah plastik minyak pelumas. Begitu pula dengan memanfaatkan gelas air minum mineral, ember bekas serta dapat memakai kantung plastik jenis polybag.

Manfaatkan benda-benda yang tidak terpakai untuk membuat pot-pot tanaman. Syarat pembuatan rak itu tidak hanya kuat, namun juga fleksibel. Dapat dengan mudah diletakkan di mana saja. Di teras samping, halaman depan, bahkan di dalam ruangan. Pot tanaman juga dapat ditata sedemikian rupa. Dengan memanfaatkan kerangka penyangga untuk menggantung wadah tanaman yang ringan.

Petani vertikultur juga dapat membuat bibit sendiri. Dengan penyemaian sederhana yang diambil dari pohon yang telah mampu menghasilkan bibit. Caranya yaitu dengan membiarkan buah matang atau setengah kering di pohon. Lalu bijinya dikeringkan dengan cara dijemur. Untuk benih tanaman semusim, pilih yang bentuknya  bagus dan tidak cacat, serta tenggelam bila direndam air. Wadah kotak kayu, kotak plastik persegi empat atau polybag kecil sangat baik dipakai sebagai tempat persemaian. Untuk pengadaan bibit tanaman lain dapat diperoleh dari hasil stek atau cangkokan.

Bagi yang doyan makan tomat, pare, kacang panjang atau mentimun, dapat pula menanam dengan cara ini. Sebagai wadahnya dipakai tempat yang lebih besar, seperti drum bekas, kaleng cat besar, atau karung bekas beras. Tentu saja diberi air, atau penyangga dari kawat, bambu, atau tali sebagai tempat untuk merambatnya.

Sistem rak veltikultur permanen, namun dapat dipindah-pindahkan. Seakan-akan memindahkan kebun atau sawah mini ke dalam rumah. Tidak ada rotan, akar pun jadi. Tidak ada pot, bambu pun dapat menjadi wadah tanaman.

  1. Menyehatkan

Teknik veltikulture adalah upaya untuk menghasilkan tanaman yang lebih higienis dan ramah lingkungan. Di Indonesia dikenal dengan nama Pertanian Organik (PO), yakni budidaya pertanian alami yang tidak menggunakan bahan kimia, tanpa pemakaian pupuk kimia, pestisida kimia atau zat perangsang buatan lainnya.

Hal ini bukan berati memakai bahan-bahan tersebut. Pemilih kebun dapat membuat sendiri pupuk alami dari bahan-bahan sederhana. Yang diperoleh dari limbah atau sampah dapur. Untuk urusan hama penyakit pun tak perlu khawatir. Resep tradisional peninggalan orangtua mampu menghadapi hama itu.

  1. Pelbagai Kelebihan

Lahan yang meminimalis dapat menghasilkan hasil yang maksimal caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada. Rak tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bambu. Bila ingin lebih kuat dapat menggunakan kerangka besi atau stainless steel. Tapi itu lebih mahal ongkos pembuatannya.

Keuntungan yang kedua adalah anti banjir, karena mudah dipindahkan, kalau kerangka bangunannya dibuat tinggi dapat mencegah banjir. Keuntungan yang ketiga adalah, penanaman jenis verticultura dapat dipakai untuk menyalurkan kreatifitas dengan mengecat pot dan rak. Boleh juga bila ditambahkan pernak pernik pot, seperti wadah air dibawahnya atau pot-pot gantung.

Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budidaya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain seledri, selada, kangkung, bayam atau kemangi. Pohon cabai, tomat, atau terong juga mudah sekali tumbuh di dalam pot. Jenis poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot tanaman.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai